Uncategorized

kubet – Valentino Rossi: Momen Berkesan dan Penyesalan Terbesar di MotoGP

Legenda MotoGP, Valentino Rossi, hadir menyaksikan nomor ikoniknya 46 dipensiunkan jelang MotoGP Italia di Sikruit Mugello pada 28 Mei 2022. Terkini, Rossi mengungkapkan kesannya berada satu tim dengan Sean Gelael di WEC 2024.

Lihat Foto

MotoGP, Valentino Rossi, mengungkapkan sejumlah momen paling berkesan dan penuh penyesalan dalam karier balapnya di MotoGP.

Pebalap asal Italia itu menyebut kemenangan perdananya bersama Yamaha sebagai pencapaian tertingginya di dunia balap motor.

“Itu adalah titik tertinggi dalam karier saya,” ujar Rossi, dikutip dari Motosan.es, Jumat (13/6/2025), merujuk pada kemenangannya di Grand Prix Afrika Selatan 2004, yang sekaligus menjadi debutnya dengan tim Yamaha setelah hengkang dari Honda.

Namun, jika diberi kesempatan untuk mengulang satu balapan dalam hidupnya, Rossi memilih GP Valencia 2006.

Saat itu, ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya kehilangan gelar juara dunia dan memberikannya kepada Nicky Hayden.

Marc Marquez (kanan) dan Valentino Rossi (kiri) saat menghadiri konferensi pers sebelum balapan MotoGP Sepang 2015 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, 22 Oktober 2015.AFP/MANAN VATSYAYANA Marc Marquez (kanan) dan Valentino Rossi (kiri) saat menghadiri konferensi pers sebelum balapan MotoGP Sepang 2015 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, 22 Oktober 2015.

“Saya ingin mengulang GP Valencia 2006, saat saya terjatuh dan kehilangan gelar juara dunia. Saya ingin mengulangnya karena hasilnya mungkin akan berbeda,” kata Rossi.

Seperti diketahui, sepanjang karier Rossi di MotoGP diwarnai dengan rivalitas.

Salah satunya adalah rivalitas dan kontroversi antara dirinya dan Marc Marquez yang hingga saat ini masih menjadi sorotan.

Namun, ketika ditanya siapa lawan terberat yang pernah dihadapi di MotoGP, Rossi justru menyebut nama Casey Stoner.

“Saya punya banyak rival, tapi saya pilih Casey Stoner,” kata dia.

Rossi juga menyinggung masa-masa yang ia anggap sebagai penyesalan terbesarnya, yakni menjelang akhir musim 2015.

Ia meyakini bahwa dirinya seharusnya bisa mengamankan gelar juara dunia pada musim tersebut.

“Saya bisa saja memenangkan gelar itu,” ucapnya.

Seperti diketahui, musim 2015 terjadi perseteruan kontroversial dengan Marc dalam insiden yang dikenal sebagai Sepang Clash.

Insiden tersebut membuat Rossi start dari posisi buncit di GP Valencia, sehingga kehilangan peluang menjadi juara dunia dan menyerahkan gelar kepada Jorge Lorenzo.

 

You may also like