kubet – Pebalap Indonesia Cetak Sejarah Lagi di Eropa, Menang di Magny-Cours
Veda Ega Pratama yang raih kemenangan ganda di Sirkuit Mugello, Italia, pebalap muda Indonesia kembali mencetak sejarah di Eropa.
Pada ajang balap FIM JuniorGP World Championship 2025 yang digelar di Sirkuit Magny-Cours, Perancis, M. Kiandra Ramadhipa berhasil meraih kemenangan di kelas European Talent Cup (ETC), pada 5-6Juli 2025.
Kemenangan tersebut diraih Rama pada Race 1. Rama bersama Honda Asia Dream Racing Junior Team tampil luar biasa, sekalipun trek diguyur hujan.
M. Kiandra Ramadhipa menang di Race 1 European Talent Cup (ETC) 2025 di Sirkuit Magny-CoursPebalap binaan Astra Honda Racing School (AHRS) ini mampu melakukan start dengan baik dari posisi kedua. Persaingan di grup depan sangat rapat dengan diisi pebalap yang cukup banyak.
Beberapa pebalap melakukan slipstream terhadap Rama dalam beberapa kesempatan, hingga membuatnya sempat tergeser ke posisi kedelapan. Namun, dia bisa bangkit dan berada di posisi empat besar pada lap kedua terakhir.
Memasuki lap terakhir, Rama sudah kembali ke posisi kedua. Sempat turun ke posisi ketiga di sektor pertama. Tetapi, dia berhasil melewati dua pebalap di depan, lalu memimpin balapan dan bertahan hingga akhir.
M. Kiandra Ramadhipa menang di Race 1 European Talent Cup (ETC) 2025 di Sirkuit Magny-CoursBerkat kemenangan ini, lagu Indonesia Raya pun berkumandang di Magny-Cours dan menjadi capaian bersejarah. Pasalnya, ini menjadi momen pertama kali pebalap Indonesia menang di sirkuit ini.
“Kondisi hari ini sulit, tetapi sangat berbeda antara kedua balapan. Saya bisa bertahan di grup depan hingga lap-lap akhir,” ujar Rama, dalam keteramgan resminya.
“Akhirnya, saya berusaha memimpin balapan dan berhasil. Saya sangat senang dengan kemenangan pertama kami di ajang ini,” kata Rama.
Pada race 2, kondisi trek masih basah. Rama start dengan bagus dan bertahan di posisi kedua. Sulit untuk bertahan dengan adanya tekanan dari pebalap lain.
M. Kiandra Ramadhipa menang di Race 1 European Talent Cup (ETC) 2025 di Sirkuit Magny-CoursHujan membuat kondisi trek semakin sulit dilalui. Rama hampir melakukan kesalahan di lap ketujuh yang membuatnya bergoyang hebat di atas motor, tetapi dia bisa melakukan penyelamatan dan bertahan.
Tak lama kemudian, pebalap di urutan kelima mengalami high side, dan akhirnya balapan dihentikan setelah bendera merah keluar. Rama finis di posisi keempat dan meraih 13 poin penting dengan total 73 poin. Kini dia berada di peringkat keempat klasemen.
Rama menambahkan, dia ingin mendedikasikan kemenangan ini untuk Borja Gomez, mantan pebalap Moto2 yang meninggal di Magny-Cours, dan seluruh warga Indonesia.
“Pada race kedua, kondisinya lebih buruk dan target saya adalah bisa finis. Saya mengendalikan diri dan mencoba untuk tidak buru-buru, hingga bisa mengamankan 13 poin penting untuk klasemen,”
“Saya hampir terjatuh, tetapi yang terpenting adalah hasil akhir. Saya sangat senang dengan apa yang kami capai di Magny-Cours,” ujar Ramadhipa.