Uncategorized

kubet – Komentar Pebalap Jepang Balapan Pakai Bridgestone Potenza di Sepang

Salah satu tim balap yang mengandalkan Bridgestone Potenza Racing di Super GT Malaysia

Lihat Foto

Super GT di Sirkuit Sepang, Malaysia, menjadi seri paling menantang bagi para pebalap Jepang. Selain tata letak sirkuit, kondisi cuaca juga memberikan tantangan tersendiri.

Pada kelas GT500, beberapa tim mengandalkan ban Bridgestone Potenza Racing, seperti TGR Team au TOM’S, ARTA, dan Nismo. Mobil yang digunakan adalah Toyota GR Supra, Honda Civic Type-R, dan Nissan Z Nismo.

Sho Tsuboi, pebalap andalan TGR Team au TOM’S, mengatakan, ban adalah komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan sirkuit. Jadi, informasi mengenai sirkuit dapat diketahui melalui ban.

Salah satu tim balap yang mengandalkan Bridgestone Potenza Racing di Super GT MalaysiaDok. Bridgestone Salah satu tim balap yang mengandalkan Bridgestone Potenza Racing di Super GT Malaysia

“Jika ban tidak bekerja dengan baik, mobil tidak bisa melaju kencang. Jadi, informasi apa pun dari ban merupakan sesuatu yang vital untuk mobil balap,” ujar Tsuboi, kepada wartawan, saat konferensi pers di Sepang, Malaysia, Jumat (28/6/2025).

Sementara, Tomoki Nojiri, pebalap andalan tim ARTA, mengatakan, ban adalah komponen vital dari kendaraan. Menurutnya, ban Bridgestone dapat menawarkan performa yang konstan setiap saat.

“Jadi, bisa selalu dipacu di sepanjang balapan. Sulit diungkapkan, tapi dibandingkan merek lain, Bridgestone selalu merespons di sepanjang balapan, sehingga saya merasa percaya diri dengan ban ini,” kata Nojiri.

Salah satu tim balap yang mengandalkan Bridgestone Potenza Racing di Super GT MalaysiaDok. Bridgestone Salah satu tim balap yang mengandalkan Bridgestone Potenza Racing di Super GT Malaysia

Super GT Malaysia 2025 merupakan satu-satunya seri di luar Jepang. Tentunya, karakter dan kondisi cuaca sirkuitnya juga sangat berbeda dibandingkan dengan di Jepang.

Mitsunori Takaboshi, pebalap tim Nismo, mengatakan, dari segi panas atau temperaturnya berbeda. Jepang bisa saja lebih panas, tapi tetap saja, di Malaysia pada pagi hari sudah panas.

“Sementara di Jepang, pagi hari lebih dingin. Jadi, saat balapan lebih mudah untuk menjaga ban. Tapi, di sini selalu panas, jadi itu perbedaan utamanya,” ujarnya.

Meski demikian, tim-tim balap tersebut tetap bisa tampil kompetitif, terlepas dari kondisi cuaca yang sulit ditebak.

You may also like