kubet – Lihat di Balik Layar Sibuknya Marquez Saat Balapan di GP Amerika

Marc Marquez sempat membuat kehebohan sebelum balapan MotoGP Amerika 2025 dimulai. Pebalap Ducati ini tiba-tiba lari ke paddock, beberapa menit sebelum balapan dimulai.
Pada video yang diunggah oleh akun Instagram @motogp, Senin (31/3/2025), terlihat pembicaraan antara Marquez dengan timnya. Jelang start, Marquez mengatur strategi bersama kepala mekaniknya, Marco Rigamonti.
Pasalnya, kondisi cuaca di Sirkuit Austin, Texas, sulit untuk diprediksi. Jelang start, gerimis sempat melanda. Namun, di menit-menit terakhir jelang start, matahari mulai terlihat yang menunjukkan kondisi trek akan mengering.
View this post on Instagram
Saat berada di grid, Marquez berdiskusi dengan Rigamonti soal strategi. Dia juga menanyakan hukuman apa yang akan dia terima jika mengganti motor di menit-menit terakhir jelang start.
“Jika saya pergi ke sana (untuk menukar motor) dan saya keluar dari pit lane, saya akan start terakhir, bukan? (Terakhir) di grid dan tanpa long lap penalty?” ujar Marquez, yang kemudian diiyakan oleh Rigamonti.
Marquez pun mengonfirmasi kembali bahwa dirinya tidak akan mendapatkan penalti dan Rigamonti kemudian menegaskan jawabannya. Namun, Rigamonti terlihat cukup ragu pada akhirnya.
View this post on Instagram
Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi akhirnya ikut berdiskusi. Menurut Tardozzi, Marquez akan mendapat penalti ride through jika dia mengganti motor dengan setelan untuk trek kering.
Namun, Marquez tidak menyadari bahwa jika pebalap memulai warm up lap dari pit lane, maka pebalap tersebut tidak akan start dari pit lane. Dia akan start dari posisi yang didapat saat kualifikasi, tapi kemudian akan dikenakan penalti ride through.
Marquez mengira dia hanya akan mendapat penalti start dari urutan paling belakang jika memulai warm up lap dari pit lane. Untuk diketahui, penalti ride through akan lebih merugikan, karena pebalap bisa kehilangan sekitar 25 detik hingga 30 detik.
View this post on Instagram
Race Director Mike Webb, mengatakan, situasi serupa pernah terjadi saat MotoGP Argentina 2018. Kemudian, dari peristiwa itu, aturan baru ditulis untuk memastikan pebalap yang mengganti motor dengan meninggalkan grid, maka akan mendapat penalti.
“Sepertinya tim Marquez tidak menduga adanya penalti ride through, mereka mungkin hanya mengira cukup dengan start dari pit lane atau dari urutan terakhir di grid,” ujar Webb.
“Tidak, aturannya adalah dengan mengganti ban dengan cara seperti itu, Anda akan kembali ke posisi grid awal setelah warm up lap dan Anda harus melakukan ride through di tengah balapan,” kata Webb.

“Dengan apa yang terjadi (pada hari Minggu) dengan begitu banyak motor dan kebingungan untuk mengeluarkan motor dan orang-orang dari grid, saya melakukan start baru (untuk keselamatan) dan mereka sangat beruntung bisa lolos,” ujarnya.
Untuk diketahui, prosedur start normal akan dilakukan jika ada lebih dari 10 pebalap yang start dari pit lane. Marquez sendiri mengaku sengaja mengganti motor pada menit-menit terakhir agar banyak pebalap lain mengikutinya.
Sehingga, balapan akan dimulai dengan prosedur start yang normal. Strateginya berhasil, karena banyak pebalap lain yang mengikuti Marquez, seperti Francesco Bagnaia, Fabio Di Giannantonio, dan lainnya.
Sayangnya, Marquez gagal menyelesaikan balapan karena terjatuh pada lap ke-9.