Uncategorized

kubet – Uji Coba Sistem Radio Helm Pebalap MotoGP di Sirkuit Aragon

Brad Binder saat berlaga pada MotoGP Qatar 2024

Lihat Foto

MotoGP mulai menguji sistem komunikasi radio di dalam helm pebalap, yang memungkinkan pesan dari Race Direction dikirim langsung ke pebalap saat berada di lintasan.

Uji coba ini dilakukan dalam tes resmi di Sirkuit Aragon pada awal pekan ini, setelah seri MotoGP Aragon berakhir akhir pekan lalu.

Sistem ini digadang-gadang akan mulai diterapkan secara resmi pada musim 2026 dan dianggap sebagai langkah awal menuju peningkatan keselamatan serta strategi balap di MotoGP.

Berbeda dengan Formula 1 yang telah menggunakan radio komunikasi selama puluhan tahun, MotoGP menghadapi tantangan tersendiri.

Fabio Quartararo FRA 
Monster Energy Yamaha MotoGP? Team
Yamaha
MotoGP
photoPSP_Lukasz_Swiderek Fabio Quartararo FRA
Monster Energy Yamaha MotoGP? Team
Yamaha
MotoGP

Suara mesin yang sangat bising dan pergerakan kepala pebalap dalam kecepatan tinggi membuat penerapan sistem ini jauh lebih kompleks.

Salah satu pebalap yang mencoba teknologi ini adalah Brad Binder dari tim Red Bull KTM.

Ia memberikan tanggapan positif dan memuji kualitas sistem tersebut. “Sejujurnya, mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa! Saya benar-benar terkesan,” ujar Binder, dikutip dari [Crash.net](https://www.crash.net/motogp/news/1073189/1/brad-binder-delivers-verdict-motogp-helmet-radio), Kamis (12/6/2025).

Helm saya tidak terasa berbeda. Saya bahkan tidak sadar ada perangkat tambahan. Baik saat saya melaju kencang dengan kepala tegak atau menunduk di balik windshield, pesan tetap terdengar sangat jelas. Jadi, ya, mereka melakukannya dengan sangat baik,” katanya.

Tidak seperti sistem in-ear di F1, teknologi radio MotoGP menggunakan metode bone conduction atau konduksi tulang.

Teknisi helm asal Indonesia, Mugiyono, saat bertugas dalam rangkaian MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 18-20 Maret 2022.Dok. Pribadi Teknisi helm asal Indonesia, Mugiyono, saat bertugas dalam rangkaian MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 18-20 Maret 2022.

Suara disalurkan melalui bantalan kecil yang menempel di rahang pebalap, sehingga tidak perlu menutup telinga. “Ya! Saya sangat terkejut. Saya tidak tahu apakah kalian pernah mencoba headphone konduksi tulang yang menempel di depan telinga? Rasanya seperti semua orang bisa mendengarnya, tapi kenyataannya hanya kamu yang bisa,” kata Binder. “Teknologinya mirip seperti itu, dan bekerja dengan sangat baik,” tambahnya.

Binder juga mengatakan bahwa perangkat tambahan ini tidak mengganggu kenyamanan saat digunakan. “Buat saya, saya pakai helm seperti biasa, lalu mereka menaruh kotak kecil di punuk baju balap saya. Saya tidak merasa ada yang berbeda atau mengganggu,” ujar Binder. “Ini pertama kalinya saya mencobanya. Saya belum pernah memakainya sebelumnya, dan jujur saya cukup terkesan dengan cara kerjanya,” kata Binder.

Untuk saat ini, sistem ini hanya digunakan untuk mengirim pesan satu arah dari pengawas balapan ke pebalap, misalnya untuk memberi peringatan soal kondisi lintasan atau instruksi keselamatan.

Namun ke depan, sistem ini bisa dikembangkan menjadi komunikasi dua arah antara pebalap dan tim, seperti yang sudah umum di F1.

Max Verstappen meraih gelar juara dunia Formula 1 (F1) 2024Dok. Honda Racing Max Verstappen meraih gelar juara dunia Formula 1 (F1) 2024

Meski teknologinya menjanjikan, Binder menilai bahwa kebutuhannya masih bisa diperdebatkan. “Apakah kita benar-benar membutuhkannya atau tidak, itu pertanyaan lain. Tapi kalau memang itu yang mereka inginkan, saya tidak keberatan,” katanya.

 

You may also like