kubet – Marquez Sempat Berpikir Kalah di Sprint Race MotoGP Amerika

Marc Marquez berhasil meraih juara di sprint race MotoGP Amerika 2025, mencatatkan kemenangan sempurna dengan lima kemenangan beruntun di awal musim.
Namun, selain Marquez, sprint race MotoGP Amerika 2025 juga menjadi saksi upaya rekan setimnya, Francesco Bagnaia, yang tampil agresif untuk mengejar Marquez.
Seperti yang diketahui, Bagnaia memulai balapan dari posisi keenam dan langsung menekan sejak start. Pecco berhasil menyalip dan merangsek ke posisi pertama di Tikungan 1.

Marquez segera merespons, memotong kembali dan membalas di Tikungan 3, meski kemudian keluar tikungan dan nyaris mengalami highside.
“Itu adalah putaran pertama yang sulit,” kata Marquez seperti dilansir dari Crash, Minggu (30/3/2025).
“Pecco menyerang saya di tikungan pertama, lalu saya membalas di Tikungan 3, kemudian saya mencoba untuk menekan untuk membuka jarak, karena saya memiliki kecepatan. Namun, saya mengalami momen besar di tikungan kanan panjang,” jelasnya.
Marquez menjelaskan bahwa dia terlalu cepat membuka gas. Akibatnya, ban belakang berputar seperti ingin mendahului ban depan.

“Saya mulai membuka gas, lalu saya mulai tergelincir, tergelincir, tergelincir, dan rasanya seperti tidak akan pernah berhenti! Mungkin saya terlalu miring. Tapi ya, itu adalah momen yang menakutkan!” ujarnya.
“Saya berpikir, ‘OK, saya akan kalah.’ Tapi saya bisa mengendalikannya kembali dengan cara yang baik,” tambah Marquez.
Insiden tersebut membuat Pecco dan adiknya, Alex Marquez, berhasil menyalipnya. Namun, dengan tenang, Marquez akhirnya berhasil menyalip keduanya.
“Yang paling penting bagi saya adalah di tikungan berikutnya saya sudah bisa menyerang dan kembali memimpin balapan,” ujar Marquez.

“Di putaran berikutnya, saya berkendara dengan cara yang lebih halus. Saya sudah membuka jarak dan sejak saat itu saya mencoba untuk mengontrol,” katanya.
Marquez mengatakan bahwa taktiknya di sprint race MotoGP Amerika sebetulnya berhasil. Ia berencana untuk memimpin sejak awal, meninggalkan lawan sekitar satu detik, kemudian menjaga jarak.
“Rencananya adalah untuk memimpin balapan sejak awal, membuka jarak satu detik, dan mengontrol. Maksud saya, tidak masalah apakah kamu menang setengah detik atau tiga detik,” ujar Marquez.
“Jadi, ketika saya memiliki jarak satu detik, saya hanya mencoba untuk mengontrol dan selesai,” kata Marquez.