kubet – Terungkap, Honda Ikut Meyakinkan Marquez Pindah ke Ducati

Marc Marquez akhirnya buka suara soal salah satu keputusan terbesar dalam karier balapnya, yakni meninggalkan Honda dan bergabung dengan Ducati.
Keputusan tersebut terbukti membawa hasil positif. Pada 2024 Marquez berhasil kembali ke jalur kemenangan bersama tim Gresini Racing meski hanya mengendarai motor Ducati versi tahun sebelumnya.
Kini pada musim 2025, setelah empat seri MotoGP berjalan, pebalap asal Spanyol itu memuncaki klasemen sementara. Ia sukses memenangi tujuh dari delapan balapan yang telah digelar.

Meski harus melepas kontrak menggiurkan bersama Honda, Marquez menegaskan bahwa keputusannya bukan didasari oleh masalah uang. Ia mengakui bahwa uang penting, namun bukanlah satu-satunya faktor.
“Itu adalah tanggung jawab besar dan keputusan yang sangat sulit. Lebih dari sekadar uang meski bagi semua orang, 98 persen, uang itu penting,” ujar Marquez, dikutip dari Crash, Selasa (22/4/2025).
Marquez menyadari bahwa dirinya telah memperoleh penghasilan besar dari kesuksesannya bersama Honda.
“Ya, uang itu memang penting. Apakah saya sudah cukup? Ya. Apakah saya masih ingin lebih? Ya. Tapi itu bukan yang paling berat,” ujarnya.

Hal yang paling sulit menurut Marquez justru menyangkut hubungan emosional yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan para kru Honda.
“Saya merasa harus setia kepada orang-orang yang telah membentuk karier saya,” lanjutnya.
Sebelum resmi pindah ke Gresini Racing pada 2024, Marquez mengaku telah berdiskusi dengan banyak pihak, termasuk Honda, Red Bull, dan Repsol, yang justru mendukung langkahnya.
“Sebelum mengambil keputusan, saya bicara dulu dengan Honda, Red Bull, dan Repsol. Mereka memberi saya nasihat,” kata Marquez.
“Sebanyak 80 persen dari mereka mengatakan, ‘Kamu ada di sini untuk berkompetisi, memberikan yang terbaik. Dalam hidup, kadang kamu harus mengambil keputusan. Kalau mekanik-mekanik Honda itu memang temanmu, mereka akan tetap jadi temanmu,’” kata Marquez.

Marquez mengatakan Honda yang meyakinkannya bahwa karier seorang pebalap sangat singkat. Dalam waktu yang terbatas itu, ia harus memaksimalkan setiap peluang untuk menjadi juara.
“Mereka bilang, ‘Kamu memikirkan mekanikmu, keluargamu, sponsormu, tapi ini kariermu yang hanya 15 sampai 20 tahun. Kamu harus manfaatkan semaksimal mungkin,’” tutur Marquez.
“Saya sebenarnya ingin tetap di tim yang sama, dengan orang-orang yang sama. Itu target saya. Tapi saya juga harus mencari yang terbaik agar bisa tampil sebaik mungkin,” ujarnya.
“Itulah alasan saya mengambil keputusan ini, demi melanjutkan karier. Karena saat itu saya sudah tidak menikmati balapan lagi. Kalau tidak ada perubahan, mungkin saya sudah berhenti,” katanya.